Arung Jeram kegiatan di air deras yang menyenangkan. Tetapi banyak
orang yang malas berkegiatan Arung Jeram atau rafting dengan alasan
tidak bisa berenang atau juga tidak merasa mahir berenang.
Padahal, tidak bisa berenang bukan masalah, Anda tetap bisa ikut
merasakan betapa serunya Arung Jeram. Tetapi, resiko tetaplah ada,
apalagi Arung Jeram adalah olahraga yang memicu adrenalin.
Nah, bagi pemula dalam kegiatan Arung Jeram atau rafting ini, Anda perlu mengikuti tips Arung Jeram bagi pemula berikut ini.
Kondisi tubuh
Sebaiknya peserta Arung Jeram dalam kondisi berbadan sehat. Tidak
masalah jika Anda tidak bisa berenang, namun sebaiknya utarakan kepada
pemandu bahwa Anda tidak bisa berenang. Untuk usia peserta, kebijakan
setiap operator berbeda - beda karena tergantung kondisi sungai dan
tingkat kesulitan pengarungan.
Sebaiknya kenakan celana pendek dan kaus katun yang nyaman. Agar
nyaman, kenakan sandal sebagai alas kaki. Sebaiknya gunakan sandal
gunung daripada mengenakan sandal jepit.
Perlengkapan
Gunakan helm pelindung dan jaket pelampung ( life jacket ).
Pilih jaket sesuai ukuran tubuh Anda. Cari jaket yang pas di badan,
tidak kesempitan maupun terlalu longgar. Jaket pelampung tersedia dalam
beberapa ukuran dan bisa diatur.
Pilih helm dengan ukuran pas di kepala
Helm tersedia dalam beberapa ukuran. Cara memastikan helm yang pas adalah tali tidak menyeberang dagu, melainkan berada di bawah dagu. Tetapi jangan sampai tali terlalu sempit hingga menyakiti dagu Anda.
Helm tersedia dalam beberapa ukuran. Cara memastikan helm yang pas adalah tali tidak menyeberang dagu, melainkan berada di bawah dagu. Tetapi jangan sampai tali terlalu sempit hingga menyakiti dagu Anda.
Pemanasan
Tak ada salahnya Anda melakukan sedikit pemanasan sebelum melakukan
Arung Jeram. Di beberapa operator Arung Jeram, hal ini seringkali jarang
dilakukan. Namun tetap saja, Arung Jeram adalah olahraga. Jika
pemanasan kurang, bisa - bisa di tengah mengayuh dayung, tangan Anda
kram.
Posisi duduk
Duduklah di tepi perahu karet. Jangan di tengah ataupun di dasar
perahu karet. Hal ini untuk memudahkan Anda menyeimbangkan tubuh. Ikuti
instruksi dimana sebaiknya Anda duduk. Kadang posisi duduk diatur sesuai
dengan berat badan peserta.
Anda bisa memilih duduk di sisi kiri atau sisi kanan. Ingatlah posisi
duduk Anda karena berhubungan dengan cara mengayuh dayung dan instruksi
saat mengayuh. Lalu, jepit kaki di bagian dasar perahu. Ada kantung
khusus untuk meletakkan kaki agar Anda tak mudah terjengkang.
Dayung
Anda harus memperhatikan dengan benar cara membawa dan menggunakan
dayung. Walau tampak hanya sebilah papan, salah - salah Anda bisa
melukai diri sendiri maupun orang lain saat mendayung. Jika Anda duduk
di sebelah kanan, genggam ujung dayung berbentuk "T" dengan telapak
tangan kanan. Sementara tangan sebelah kiri menggenggam tengah - tengah
tongkat dayung.
Mengayuh
Sebelum memulai Arung Jeram, instruktur biasanya akan mengajarkan
terlebih dahulu berbagai aba - aba. Di antaranya adalah instruksi "Maju"
dan "Mundur". Instruksi "Maju" yaitu dayung dikayuh ke arah dalam untuk
membuat perahu maju. Sebaliknya dari arah dalam ke luar akan membuat
perahu mundur dan diinstruksikan dengan aba - aba "Mundur".
Untuk aba - aba mengayuh biasanya ada tambahan intruksi berupa
"Kanan" dan "Kiri". Hal ini untuk menunjuk ke orang yang bertugas
mengayuh. Jadi, instruksi yang biasa diucapkan berupa "Kanan Maju, Kiri
Mundur" atau "Kanan Mundur, Kiri Maju". Kedua instruksi ini untuk
membantu pemandu dalam membelokkan perahu ke kanan atau ke kiri.
Jadi misalnya "Kanan Maju, Kiri Mundur", maka orang yang duduk di
sebelah kanan segera mengayuh maju dayungnya, sementara orang yang duduk
di kiri serentak mengayuh dayung mundur. Sebaliknya, instruksi "Kanan
Mundur, Kiri Maju" maka orang yang duduk di kiri mengayuh dayung maju
dan orang yang di sebelah kanan mendayung ke arah mundur.
Selain itu, terdapat pula aba - aba "Stop". Jika Anda mendengar
instruksi ini, maka angkat dayung Anda atau berhenti mengayuh dayung.
Ada pula instruksi "Pindah Kanan" dan "Pindah Kiri". Bila terdengar
"Pindah Kanan", maka orang di sebelah kiri segera pindah ke sisi kanan
perahu, sementara orang di sebelah kanan tetap di posisinya. Begitu
sebaliknya, jika terdengar instruksi "Pindah Kiri".
Jika Anda mendengar instruksi "Boom", maka instruksi ini dimaksudkan
untuk menghindari jeram. Peserta segera mengangkat dayung dan badan
merunduk ke dalam perahu, serta berpegangan pada perahu. Hal ini agar
menjaga keseimbangan badan agar tidak terlempar ke sungai.
Saat terjatuh
Bila Anda terlempar ke sungai, tetaplah tenang dan jangan panik.
Namun, cara berenangnya tidak seperti berenang di kolam renang. Arahkan
tubuh Anda menghadap ke atas atau bawah tubuh menjadi terlentang, seakan
sedang berbaring di atas air.
Lalu arahkan tubuh sesuai arus sungai, jangan melawan arus atau
membelakangi arus. Angkat kaki tinggi dan menghadap ke depan atau ke
arah hilir sungai. Hal ini agar Anda mengetahui jika ada batu di depan
Anda dan bisa menahannya dengan kaki.
Jika Anda terlempar cukup jauh, biasanya pemandu akan melempar tali
sepanjang 20 meter. Peserta bisa menyambar tali tersebut dan akan
ditarik menuju perahu.
Perahu terbalik
Kadang saat arus deras atau memang disengaja, perahu akan terbalik.
Di beberapa kejadian, peserta akan berada di dalam perahu yang terbalik.
Suasana yang seketika gelap kadang membuat panik. Jika hal ini terjadi,
tetaplah tenang.
Walau perahu terbalik, di perahu terdapat celah udara. Cobalah keluar
dari balik perahu dengan cara menyelam. Namun sebenarnya di dalam
perahu pun tetap aman. Hanya saja sebaiknya berusaha keluar agar tidak
terkena batu.
Sumber : tnol.co.id